Ruang Publik Unik Picu Kreativitas


Ruang Publik Unik Picu Kreativitas

Cuplikan Liputan Kompas pada acara Bandung Creative Movement (BCM) di Kampus Telkom University (Tel-U) Bandung, 8 September 2015.

liputan kompas acara bcm

liputan kompas acara bcm cop
News Regional

Ruang Publik Unik Picu Kreativitas
Rabu, 9 September 2015 | 01:07 WIB

liputan kompas acara bcm cop2
KOMPAS/LUKAS ADI PRASETYA Ilustrasi: Suasana taman di tepian Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (27/5) sore. Beberapa tahun terakhir, Pemkot Samarinda terus memperindah ruang-ruang publik yang ada, termasuk di sepanjang sungai ini.

 

BANDUNG, KOMPAS.com–Ruang publik yang unik dan teratur dapat menciptakan lingkungan yang mendukung masyarakatnya menjadi kreatif, kata pakar teknologi dan desain Saxion University Belanda Prof Mettina Veenstra.
“Ruang publik yang tertata dapat memberikan energi positif pada masyarakatnya. Saat seseorang merasa nyaman dengan lingkungannya, maka ‘mood’-nya untuk berkreasi pun meningkat dan itu harus terjadi pada masyarakat ‘smart city’,” kata Mettina pada Bandung Creative Movement (BCM) di Kampus Telkom University (Tel-U).
Ia menyebutkan masyarakat urban sudah mulai memasuki era industri kreatif. Di era itu sebuah ide, inovasi dan kreasi bisa memberi manfaat ekonomi bagi pelakunya, asalkan inovasi itu bisa memberi nilai tambah bagi kualitas hidup masyarakat lainnya.
Mettina menyatakan teknologi menjadi bagian dari ruang publik di beberapa negara yang menerapkan konsep smart city. Misalnya sistem navigasi, CCTV, OPEN data, open platform dan lainnya.
Selain itu menurut dia dilengkapi dengan instalasi pendukung perjalanan agar publik merasa nyaman. Selain itu, smart city juga mengutamakan unsur estetika dalam setiap infrastruktur publik.
“Energi positif yang didapat dari lingkungan smart dapat meningkatkan semangat masyarakat untuk berinovasi sehingga produktivitasnya ikut meningkat,” katanya.
Hal itu menurut dia akan berpengaruh pada peningkatan daya saing ekonomi kota tersebut. Mewujudkan smart city beriringan dengan mewujudkan smart people, smart living, smart governance, smart mobility dan smart environtment.
Bandung sebagai salah satu kota yang menerapkan konsep smart city mempunyai kawasan alun-alun sebagai salah satu ruang publik yang nyaman. Menurut Mettina, kawasan alun-alun Bandung sangat baik sebagai ruang publik.
“Alun-alun cukup nyaman untuk membuat masyarakat saling bertemu satu sama lain,” kata Mettina.
Acara Bandung Creative Movement (BCM) diselenggarakan oleh Fakultas Industri Kreatif Telkom University (Tel-U) dan dibuka oleh Rektor Tel-U, Prof Mochammad Ashari.
Selain Mettina, BCM menghadirkan keynote speech Associate Professor Japan Advanced Institute of Science and Technology Prof Yukari Nagai.
“Bandung Creative Movement merupakan bagian dari acara Telkom University 2nd Anniversary. Melalui BCM Tel-U ingin terus maju terdepan dalam mengembangkan industri kreatif di Indonesia,” kata Rektor Tel-U Mochammad Azhari.
Ia menambahkan Tel-U diharapkan dapat terus berkontribusi pada sektor industri kreatif nasional dan internasional.
Penulis : Jodhi Yudono
Editor : Jodhi Yudono
Sumber : Antara

 

 

 


Leave a Reply